PPIH Embarkasi Haji Batam Bekerja Sesuai SOP

Batam Center (Humas)- Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Haji Batam Tahun 1438 H / 2017 M terdiri dari beberapa instansi. Ada dari Pemerintah Provinsi Kepri, Pemerintah Kota Batam, Kementerian Agama, Kesehatan, Perhubungan, Imigrasi, Bea Cukai, Badan Usaha Bandar Udara (BUBU), Polri, dan Badan Pengelola Asrama Haji (BPAH). Semua kepanitiaan tersebut bekerja sesuai tugas dan fungsinya.

Hal ini dibenarkan Wakil Sekretaris I H. Muhammad Widarto di Ruang Kerjanya Asrama Embarkasi Haji Batam, Senin (7/8). “Ya, PPIH kita adalah gabungan dari beberapa instansi yang memang sudah memahami system kerja dan mereka adalah orang-orang yang profesional dibidangnya,” sebut Widarto.

Kenapa kita memasukkan beberapa instansi ke dalam kepanitiaan PPIH? Karena Penyelenggaraan Ibadah Haji  merupakan agenda nasional. Apabila ada JCH yang terlantar dan tidak terurus sehingga sampai ada yang tidak bisa berangkat atau bermasalah dengan keberangkatannya, maka itu menjadi masalah masalah kita semua dan masalah nasional. Itulah sebabnya  instansi terkait kita libatkan dalam kepanitiaan agar JCH dapat terlayani dengan sebaik-baiknya. JCH adalah raja dan kita panitia ini adalah pelayan mereka. Kita akan memberikan pelayanan agar JCH mendapatkan kenyamanan, urai Widarto.

Sambung Widarto, dari apa yang sudah dilakukan oleh PPIH dalam beberapa Kloter ini, banyak peningkatan yang diberikan. Seperti contoh pada bidang keamanan. Baik itu keamanan di asrama maupun keamanan di bandara atau di pelabuhan.  Pada keamanan di asrama, pihak kepolisian yang berjaga di pintu depan terus melakukan penertiban, mengatur lalu lintas JCH dan petugas keluar masuk asrama, keamanan barang dan area parkir. Selain itu sebelum JCH tiba, pihak kepolisian terlebih dahulu menyisir seputaran area asrama untuk memastikan tidak ada hal-hal yang membuat JCH terganggu keamanan dan ketenangannya.

Untuk keamanan di bandara, pihak kepolisian ikut aktif menjaga dan membantu JCH yang akan turun dari pesawat dan ikut mengarahkan JCH menuju bus-bus yang sudah disiapkan. Untuk keamanan di pelabuhan juga demikian. Jadi JCH yang masuk maupun yang akan berangkat baik itu di bandara maupun di pelabuhan laut, benar-benar terlindungi dan diperhatikan keamanannya, ujar Widarto.

Jika seandainya ada petugas atau pengunjung yang distop di pintu depan oleh petugas keamanan, itu dikarenakan  mereka menjalankan SOPnya. Tidak ada maksud lain. Semua itu demi ketentraman dan kenyamanan serta keamanan JCH, imbuhnya. (bad70/yd)

SHARE :
LINK TERKAIT