Batam Centre (Inmas) – Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 2018 berbeda dari tahun sebelumnya. Kementerian Agama Republik Indonesia terus "> Batam Centre (Inmas) – Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 2018 berbeda dari tahun sebelumnya. Kementerian Agama Republik Indonesia terus " />

Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 2018 Menggunakan Rekam Biometrik

Batam Centre (Inmas) – Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 2018 berbeda dari tahun sebelumnya. Kementerian Agama Republik Indonesia terus melakukan inovasi dengan tujuan untuk memberikan pelayanan dan kenyamanan kepada jamaah calon haji. Hal ini disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Batam H.Erizal Abdullah saat menerima jamaah calon haji di aula asrama haji / aula penerimaan jamaah calon haji, (17/7/2018). Di Provinsi Kepulauan Riau atau embarkasi haji batam, sebanyak 439 jamaah calon haji kloter 1 melakukan perekaman Biometrik di aula penerimaan jamaah calon haji.

Keterangan poto: Kakankemenag Batam H.Erizal Abdullah memberikan pengarahan

Inovasi yang ada saat ini dengan adanya perekaman biometrik jamaah yang dilakukan di Embarkasi bisa mengurangi masa antrean jamaah di bandara Arab Saudi. Antrean yang sebelumnya 4 - 5 jam, dengan diberlakukannya rekam biometrik di tanah air bisa menjadi 1 – 2 jam. Untuk musim haji 2018 kata Erizal Abdullah, Kementerian Agama sudah menyiapkan sepuluh inovasi terbaru terkait dengan layanan penyelenggaraan haji, salah satunya adalah rekam biometric. Layanan ini diharapkan dapat memotong antrean dan masa tunggu pemeriksaan imigrasi di Bandara Madinah dan Jeddah, sambung Erizal Abdullah.

Keterangan Poto: Petugas sedang mengecek sistem atau alat perekaman biometrik.

Pihak Imigrasi Batam sudah menyediakan 13 konter, 1 konter ditempatkan pada ruangan khusus bagi jamaah yang menggunakan cadar. Sementara 12 konter untuk jamaah wanita yang tidak memakai cadar. Tidak lupa Erizal Abdullah juga memberikan informasi kepada jamaah calon haji agar mengikuti arahan dari petugas supaya proses perekaman berjalan lancar yang diantaranya: Mata harus terbuka dan berekspresi netral, penutup kepala untuk alasan keagamaan – wajah harus terlihat jelas, jangan samapai menutup mata ataupun mengalihkan pandangan, tidak diperbolehkan menggunakan kacamata, dan diusahakan tidak ada rambut di wajah atau bayangan di wajah.

Khusus rekaman biometrik sidik jari, jamaah harus menempatkan 4 (empat) jari kanan pada perangkat, meletakkan 4 (empat) jari kiri pada perangkat, dan terakhir menempelkan 2 (dua) jempol pada perangkat, ujar Erizal Abdullah. (bad70/Yd).

 

SHARE :