Makan Bersama Kegiatan Matsama Hari ke 3
Batam, 16 Juli 2025 — Udara pagi yang sejuk di MTs Negeri 2 Batam (Belakang padang dan Sekupang) terasa berbeda. Suasana hangat dan penuh semangat menyelimuti halaman madrasah saat seluruh peserta didik baru duduk rapi dalam barisan, bukan untuk belajar teori atau mendengarkan ceramah, melainkan untuk sarapan bersama. Kegiatan ini bukan sekadar makan pagi, tapi merupakan bagian penting dari rangkaian Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (MATSAMA) tahun pelajaran 2025/2026.
Dengan menu sederhana namun bergizi yang dibawa dari rumah, para peserta didik menikmati momen kebersamaan yang sekaligus menjadi langkah awal membentuk kebiasaan positif. Sarapan bersama ini menjadi simbol dimulainya budaya hidup sehat dan disiplin sejak hari pertama mereka bergabung di madrasah.
Menurut penelitian, sarapan pagi sangat berpengaruh terhadap konsentrasi dan kemampuan belajar anak sekolah. Anak-anak yang terbiasa sarapan cenderung lebih fokus di kelas, lebih cepat memahami pelajaran, dan memiliki energi yang cukup untuk menjalani hari. Hal inilah yang ingin ditanamkan MTs Negeri 2 Batam kepada seluruh peserta didik baru.
“Melalui kegiatan sarapan bersama ini, kami ingin membentuk kebiasaan sehat sejak awal. Kami percaya, satu sendok sarapan bisa menjadi awal dari satu prestasi besar,” ujar Waka Kesiswaan, Bapak Junaidi, S.Pd.
Tak hanya soal kesehatan fisik, momen ini juga menciptakan kehangatan sosial. Para siswa saling mengenal, berbincang santai, dan membangun kedekatan dengan guru dan teman baru. Tanpa disadari, rasa kekeluargaan dan kebersamaan mulai tumbuh sejak sendok pertama diangkat.
Kegiatan sarapan bersama ini direncanakan menjadi rutinitas dalam masa MATSAMA, dan ke depannya akan dikampanyekan sebagai budaya madrasah. MTs Negeri 2 Batam ingin membentuk generasi yang tak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga sehat, disiplin, dan memiliki kepedulian terhadap sesama.
Dengan langkah kecil dan sederhana ini, MTs Negeri 2 Batam membuktikan bahwa pendidikan karakter bisa dimulai dari hal yang sangat dekat, seperti sepiring sarapan pagi. Karena sejatinya, membangun prestasi dimulai dari membangun kebiasaan baik.
