Zulkarnain Umar: Resmikan Penggunaan Masjid Ibrahim Dan Ponpes Insan Mandiri

Batu Ampar (Inmas Batam) - Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Batam H.  Zulkarnain Umar meresmikan penggunaan masjid Ibrahim.  Peresmian masjid Ibrahim disejalankan dengan pembukaan pondok pesantren Insan Mandiri di perum.  palem raya,  Kelurahan Tanjung Sengkuang,  Kecamatan Batu Ampar,  Sabtu (14/12).

Peresmian masjid dan pondok pesantren Insan Mandiri ini dihadiri langsung oleh keluarga besar dari Alm. Dato Ibrahim atau para donator dari Singapura Zainuddin Mustafa,  Zulfikar,  Musdalifa Abdullah dan juga hadir Slamet Bin Juwita,  Supriyanto,  Ketua Yayasan Insam Mandiri Ir.Pattasang,  Lurah Tanjung Sengkuang,  Ustadz Lahaseng,  Ustadz Arifuddin Sauk,  Tokoh Agama dan Tokoh Masyarkat setempat. 

Dalam sambutan sekaligus ceramah,  H.Zulkarnain Umar menyampaikan bahwa,  hidayah dan iman itu merupakan hak prerogatifnya Allah SWT.  Kita bersyukur karena Allah memilih kita dan menetapkan hidayah dalam hati kita. 

Sesuai dengan apa yang telah disampaikan oleh keluarga dari Alm. Dato Ibrahim bahwa niat dan tujuan dari pembangunan masjid ini untuk menunaikan wasiat dari Alm. Dato Ibrahim.  Maka dari itu,  pengurus yayasan harus mampu menjaganya dengan baik,  harus mampu merawatnya dengan baik.  Merawat itu bukan hanya dalam bentuk fisik semata akan tetapi lebih daripada itu,  bagaimana kita mampu memberikan syi’ar,  harus hidup kegiatan keislaman dimasjid, ucapnya.

“Saya punya keyakinan,  di Batam ini,  kalua kita membangun masjid insya Allah tidak lama,  kalau ada niat insya Allah akan terwujud.”

Bersyukur dan terimakasih kepada keluarga dari  Alm.Dato Ibrahim yang sudah menjadi donator besar membangun masjid dalam bentuk wakaf.  “Semua perbuatan,  usaha dan pencapaian yang diraih seseorang tidak akan dibawa mati.  Dunia dan seisinya hanyalah sementara,  ketika ia meninggal semua itu tidak akan bermanfaat baginya kecuali tiga hal yakni sedekah jariyah,  ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang mendoakan orangtunya,”  terangnya.

Jadi,  selama benda yang diwakafkan masih dimanfaatkan atau memberikan manfaat bagi orang lain,  maka pahalanya akan terus mengalir biarpun pewakafnya telah meninggal dunia,  pahalanya tidak akan berhenti.  Banyak orang yang punya harta,  punya uang,  tapi tidak semuanya berfikir bagaimana membangun masjid.  “Jangan disia-siakan waktu dan harta yang ada.  Nafkahkan,  sedekahkan dijalan Allah insya Allah itu jauh lebih baik,”  imbuh H. Zulkarnain Umar.  (bad70/Yd). 

SHARE :
LINK TERKAIT