Denpasar (Inmas-Batam)- Menteri Agama RI membuka secara resmi Kegiatan Jambore Pasraman V Tahun 2019 di Denpasar Bali. Seremonial pembukaan dilaksanakan di
Ballroom Hotel Aston, Denpasar, Selasa (2/7). Kegiatan yang diselenggarakan Ditjen Bimas Hindu Kementerian Agama Republik Indonesia dihadiri Menteri Agama RI, Eselon I dan II dari Kementerian Agama, Asisten III Gubernur Provinsi Bali, Senator RI, Dr. Arya Wedakarna, Walikota dan Bupati se-Provinsi Bali, Pejabat Pemerintah perwakilan provinsi seluruh Indonesia, Kepala Kanwil Kementerian Agama seluruh Indonesia, Ketua Umum Harian PHDI Pusat dan jajarannya, Ketua PHDI Provinsi Bali, Ketua Asosiasi FKUB Prov. Bali, Pembimas Hindu seluruh Indonesia, Kasi/Penyelenggara Hindu, peserta, pendamping dan official lomba, rohaniawan, ketua lembaga agama keagamaan Hindu serta tamu undangan/tokoh lintas agama. I Wayan Budha selaku Ketua panitia dalam sambutannya menjelaskan bahwa Kegiatan ini diikuti sebanyak 9015 peserta dan official dari seluruh Indonesia Melalui kegiatan ini katanya kita berharap bahwa perbedaan suku yang ada di Indonesia bisa disatukan dalam keberagama. Hal ini sejalan dengan tema Jambore Pasraman V Tahun 2019 yaitu Jambore Pasraman sebagai wahana meningkatkan solidaritas dan kepekaan untuk Kesadaran Generasi Muda Hindu dalam Tanggung Jawab Membangun Masa depan Bangsa. I Wayan Budha juga menjelaskan materi cabang lomba yang dipertandingkan yaitu Dharma Widya/Cerdas Cermas Tingkat SD, SMP, SMA/SMK. Ada juga Lomba Sembahyang Tri Sandhya, Keramaning Sembah, Lomba yoga asanas putra putri, Lomba Cipta Baca Puisi Keagamaan Hindu, Lomba Bercerita Keagamaan Hindu, Pelafalan doa sehari-hari dan Lomba Outbond. Terakhir Ia menekankan bahwa tujuan dari Jambore Pasraman ini bukan hanya mencari juara tetapi adalah untuk memupuk persaudaraan, meningkatkan sradha bhakti siswa, moral siswa Hindu dan soliditas jejarin pelajar pasraman se-indonesia. Menteri Agama Lukman Hakim Syaifudin dalam sambutan pembukaannya menyebutkan Jambore Pasraman merupakan even yang sangat penting karena sebagai wahana mendidik generasi muda Hindu untuk bisa lebih menghayati esensi ajaran agama sehingga mampu diterapkan dalam kehidupan sehari hari. Menag mengapresiasi Pemerintah Bali yang bersedia menjadi tuan rumah Jambore Pasraman V. Kementerian Agama melalui Ditjen Bimas Hindu memprioritaskan pendidikan Agama dan Keagamaan Hindu sebagai skala prioritas pembangunan SDM dan moral generasi muda Hindu. Sehingga lahirlah Peraturan Menteri Agama nomor 54 Tahun 2014 tentang Pendidikan Keagamaan Hindu. Jambore Pasraman dapat menjaga eksistensi Pasraman di indonsia. Ini adalah hasil kerja keras kita semua khususnya Ditjen Bimas Hindu. Menag menegaskan bahwa kita adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Indonesia, maka kita harus menjadi Indonesia, maka kita harus mengenal ciri khas Indonesia. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan populasi penduduk besar yang di dalamnya ada keberagaman budaya, ras, suku, agama dan adat istiadat. Walau kita berbeda beda suku dan adat budaya tetapi kita dapat bersatu dengan dasar Pancasila. Lanjutnya, Indonesia juga dikenal dengan bangsa yang relegius dalam artian masyarakat berpegang pada ajaran agama sebagai pengendali moral dan akhlak. Kementerian Agama mendapat tugas untuk membina moral masyarakat agar berakhlak mulia. Kementerian Agama sangat serius untuk menyebarkan semangat moderasi beragama agar tercipta pemahaman agama dengan benar yang saling menghormati penganut agama lain. Moderasi Beragama berhasil dimasukkan dalam RPJM 2020 2024. Pendidikan SDM berupa penguatan, penguasaan IPTEK yang melahirkan teknokrat pakar IT yang hebat sekalipun, namun jika tidak memiliki moral dan moderasi beragama maka akan kurang sempurna. Esensi dari pendidikan agama adalah mengajarkan toleransi, karena kita di tengah keberagaman sebagai anugerah Tuhan. (bad70/yd/eko)