Sekupang (Humas) - Kultum siang ini, Kamis (16/11) di Musholla Amal Ikhlas 2 di isi oleh Eri Amrizal. Ia adalah penyuluh agama PNS kemenag Batam. Tausiah singkatnya siang ini membahas pentingnya sifat saling menghargai dan saling menghormati dan saling menjunjung tinggi.
Ia mengutip sebuah kisah tauladan dari dua tokoh besar pemimpin organisasi yang ada di negeri ini yakni tokoh dari organisasi NU dan tokoh organisasi Muhammadiyah. Yakni KH. Idham Khalid dari NU dan DR. KH. Hamka dari Muhammadiyah. Suatu subuh keduanya sholat, kala itu yang menjadi imam adalah Tokoh Nu KH Idham Khalid dan yang menjadi makmum adalah Buya Hamka. Biasaya KH. Idham Khalid jika menjadi imam selalu berqunut, tapi kala itu, ia tidak berqunut. Usai sholat, Buya Hamka bertanya, wahai Pak Kiyai, kenapa tidak berqunut. Dengan santai KH. Idham Khalid menjawab : saya menghargai, menghormati dan menjunjung tinggi Buya Hamka sebagai makmum saya. Keesokan subuhnya yang menjadi imam subuh adalah Buya Hamka. Dalam sholat subuh tersebut, Buya Hamka memakai qunut. Sementara biasanya Buya Hamka tidak berqunut. Lalu usai sholat, KH Idham Khalid bertanya, kenapa Buya memakai qunut? Dengan santai juga Buya Hamka menjawab : saya menghargai, menghormati dan menjunjung tinggi pak Kiyai sebagai makmum saya. Dari kisah ini dapat kita ambil renungan, tidak perlu memperbesar perbedaan, memperuncing persoalan, tapi junjung tinggi sifat saling menghormati dan saling menghargai. Kegiatan ini di hadiri oleh pejabat, staf dan honorer kemenag Batam. Usai kultum dilanjutkan dengan sholat zhuhur bersama. (bad70/yd)