Kakankemenag Kota Batam Hadiri dan Ikuti Workshop Tata Kelola Zakat dan Wakaf Provinsi Kepri

Kakankemenag Kota Batam, Zulkarnain , saat menyampaikan sambutan di kegiatan tersebut

Kemenag Kota Batam (Humas) --- Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kota Batam, Zulkarnain, pada Rabu (29/05/2024) bertempat di Ruang Dahlia, Lantai 2 Swiss-Belhotel, Harbour Bay, Batam, hadiri dan ikuti kegiatan Workshop Tata Kelola Zakat dan Wakaf Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Republik Indonesia 

Hadir pada kegiatan tersebut, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama Republik Indonesia, Waryono Abdul Ghafur beserta jajaran, serta perwakilan dari Bank Indonesia.

Peserta dalam kegiatan ini adalah perwakilan dari beberapa lembaga Zakat dan wakaf yang ada di Kepri. Diantaranya Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Badan Wakaf Indonesia (BWI),  penyelenggara Zakat dan Wakaf Kankemenag Kabupaten/Kota, Nazhir serta Lembaga Amil Zakat lainnya yang ada di Provinsi Kepri. 

Kakankemenag Kota Batam berkesempatan menyampaikan sambutan selamat datang kepada peserta yang hadir pada kegiatan tersebut. "Selamat Datang di Kota Batam untuk Bapak dan Ibu semua. Semoga betah di Kota Batam', ungkapnya..

Lebih lanjut, Ia juga mengatakan bahwa jika kita berbicara tentang pemberdayaan zakat dan wakaf, masih banyak yang harus dibenahi. "Sinkronisasi data, antara Kemenag dengan kemensos..Yang masuk kriteria miskin dan yang memenuhi syarat menerima bantuan", tambahnya.

Gairah untuk zakat sudah sangat baik, ditambah lagi Pemerintah Daerah masing-masing, terutama pegawai di lingkungan Pemda dan institusi vertikal lainnya sudah diharuskan menbayarkan zakatnya di BAZNAS.

Terkait wakaf di Batam, Zulkarnain menjelaskan bahwa tidak ada tanah hak milik, yang ada hanya hak guna saja. "Perlu menjadi bahan kajian bagaimana bentuk wakaf untuk Kota Batam", jelasnya.

Pamungkas, Ia berpesan kepada peserta kegiatan agar dapat menggunakan waktu workshop sebaik-baiknya untuk dapat diterapkan di daerah masing-masing. (Z) 

LINK TERKAIT