Bimas Hindu Kemenag Kota Batam Menggelar Dialog Intern Tokoh Agama Hindu

Ka. Kankemenag Kota Batam H. Zulkarnain Umar Poto Bersama Usai Membuka Acara Dialog Intern Tokoh Agama Hindu

Sekupang (Inmas Batam) – Kantor Kementerian Agama Kota Batam, melalui Bimas Hindu menggelar dialog Intern Tokoh Agama Hindu. Kegiatan ini diikuti oleh unsur Parisada Kepri, Parisada Kota Batam, WHDI Kepri, WHDI Kota Batam, Perhimpunan Pemuda Hindu Kepri, Badan Penyiaran Hindu Kepri, Pasraman Jnana Sila Bhakti, Ketua Banjar se - Kota Batam, lembaga keagamaan Hindu lainnya, Tokoh Umat Agama Hindu di Kota Batam dan dilaksanakan di Pasraman Jnana Sila Bhakti Kota Batam, Kawasan Pura Agung Amerta Bhuana, Jl. Gajah Mada No.3.Sei-ladi, Kota Batam, Minggu (1/9) kemarin.

Dengan mengusung tema: "Melalui Dialog Intern Tokoh Agama Hindu Kota Batam 2019 Kita Wujudkan Moderasi Beragama dan Sinergisitas Lembaga Hindu."

Penyelenggara Bimas Hindu Kota Batam, Eko Prasetyo dalam laporannya menyampaikan, tujuan dari kegiatan dialog Intern Tokoh Agama Hindu untuk memesankan, menghimpun, mendata permasalahan keagamaan Hindu, kemudian mencari solusi dan pola pembinaan Tahun 2020 kedepan. Selain itu, kata Eko Prasetyo, untuk menjaga kerukunan internal, koordinasi internal, sehingga umat Hindu di Kota Batam bisa menjaga kerukunan eksternal umat beragama untuk membangun Kota Batam lebih maju. Untuk peseta kegiatan total 20 orang yang berasal dari ketua Banjar se Kota Batam, Organisai/Lembaga Agama Keagamaan Hindu Kota Batam, Unsur Pemuda Hindu dan Pendidikan Keagamaan Hindu, ucapnya.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Batam H.Zulkarnain Umar dalam sambutannya mengatakan bahwa, Lembaga Hindu harus bersatu dan memberi contoh yang baik kepada umat Hindu. “Lembaga harus mampu memecahkan masalah, bukan bagian dari masalah. Apa yang dikatakan Tokoh umat Hindu akan didengar dan bahkan diteladani, dilaksanakan oleh umat. Jangan sampai pemimpin umat memberi contoh yang tidak baik apalagi pecah dan saling berseteru dengan yang lainnya,” lanjut H. Zulkarnain Umar.

Umat Hindu di Kota Batam sangat menghormati perbedaan dan keberagaman. “Kita, yang berada di tengah masyarajat yang pluralisme tidak boleh merasa diri paling benar, yang lainya salah.” Lembaga Hindu juga diharapkan mampu mengolah dan menyajikan data umat Hindu, data rumah Ibadah, rohaniawan, jumlah siswa agama Hindu, karena, atas dasar data tersebut Kementerian Agama mengambil kebijakan dan hal ini sesuai dengan 3 (tiga) mantra Yang dicanangkan oleh Menteri Agama RI yakni: Moderasi Beragama, Kebersamaan Dan Integrasi Data.

Tidak lupa, H.Zulkarnain Umar berpesan kepada orang tua agar terus mengawasi putra putrinya supaya tetap fokus pada belajar untuk menggapai cita - cita. “Tugas utama siswa adalah belajar, jangan mencari uang, karena itu kewajiban semua orang tua.” Maka dari itu orang tua harus mengawasi putra putrinya jangan sampai masuk dalam pergaulan bebas, kenakalan remaja apalagi penyalahgunaan narkoba. Jangan sampai cita - cita mereka hancur gara - gara narkoba, terangnya.

Ketut Suardita, Pembimas Hindu Kanwil Kemenag Kepulauan Riau dikesempatan yang sama menekankan, pentingnya reaktualisasi sradha dan bhakti. Di era milenial sekarang ini, banyak umat yang mulai enggan membaca kitab suci Weda. “Hal ini, tantangan kita bersama, dan pasraman menjadi peletakan dasar  nilai - nilai agama Hindu, ujar Ketut Suardita.

Selanjutanya, I Wayan Gede Catra Yasa yang turut hadir pada kegiatan tersebut menjelaskan, pola manajemen pura modern menyambut Era 4.0. Pengamanan pura dan sistem manajemen pura harus berbasis IT, tetapi tetap menjaga nilai - nilai Agama, harapnya.

Ketua PHDI Provinsi Kepulauan Riau I Wayan Jasmin mengharapkan adanya sinergisitas antara Lembaga Hindu di Kota Batam. “Lembaga harus solid, berorientasi pada pelayanan umat Hindu di Kota Batam dan memecahkan permasalahan yang ada.

Senada dengan Wayan Jasmin, I Putu Suardika melalui paparan materinya beranggapan bahwa, pembinaan rohani umat Hindu harus dibarengi pemberdayaan ekonomi unat. Di sisi lain kata I Putu Suardika, kita punya tantangan bahwa Pura kita harus mampu mendanai biaya operasional pura. Semoga kegiatan dialog Intern Tokoh Agama Hindu terus berkesinambungan setiap tahunnya, harapnya, (bad70/Yd/Eko2019).

 

SHARE :
LINK TERKAIT