50 SMP Se Kota Batam Ikuti Lomba Tahfidz dan Gema Sholawat

Batam Kota (Inmas-Batam)- Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan Agama Islam tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kota Batam  menggelar lomba Tahfidz Al Qur'an Juz 30 dan Gema Sholawat, Selasa (9/10). Kegiatan dilaksanakan di Kepri Mall Kecamatan Batam Kota.

Ketua Panitia MGMP PAI SMP Tanzi saat diminta keterangan di lokasi perlombaan menyampaikan bahwa lomba ini ikuti oleh seluruh SMP baik negeri maupun swasta se Kota Batam, dan dilaksanakan setiap tahun mulai dari tahun 2017.

“Ada 50 SMP yang ikut dalam lomba ini, masing-masing sekolah mengirimkan 10 orang untuk cabang lomba shalawatan dan 1 orang untuk cabang lomba tahfidz 30 juz,” ujarnya.

Lanjutnya, perlombaan yang digelar setiap tahun ini adalah dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam  1440 H. Dengan harapan “melalui peringatan Tahun Baru Islam 1440 H, kita tumbuhkan  ukhuwah Islamiyah untuk membentuk jiwa pelajar muslim berakhlakulkarimah yang qur’ani,” ujarnya.

Keterangan foto : kakankemenag Batam H. Erizal Abdullah (nomor 5 dari kiri)

Kakankemenag Batam H. Erizal Abdullah menyambut baik kegiatan yang sudah dilakukan oleh MGMP PAI SMP. Ini suatu langkah positif dan inovasi yang harus dikembangkan terus. Karena perkembangan dunia pendidikan, proses belajar mengajar antara dulu dan sekarang tidak sama.

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi merupakan sebuah tantangan besar bagi dunia pendidikan kita saat ini. Jika kita tidak proaktif maka pendidikan kita akan jauh tertinggal dan kita tidak akan mampu mengikuti perubahan dunia yang begitu cepat. Oleh sebab itu, tidak ada jalan lain bagi dunia pendidikan kita, semangat penguasaan teknologi informasi harus dikobarkan.

”Membekali diri dan meningkatkan kompetensi akan penguasaan teknologi informasi merupakan sebuah tuntutan yang tidak bisa dihindarkan,” sebutnya.

“Guru dan peserta didik harus melek IT. Guru dan peserta didik aktif terlibat dalam proses belajar dengan memanfaatkan teknologi informasi, tidak hanya sebatas mengetahuinya saja, namun juga dapat merancang media pembelajaran berbasis IT yang bermanfaat dan dapat diimplementasikan dalam proses belajar mengajar, sehingga pembelajaran menjadi lebih aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan,” sambungnya.

Namun perlu diingat, di zaman milinial ini, jika tidak pandai dalam  memanfaatkan IT, bisa menimbulkan pengaruh negative yang luar biasa. “Karenanya sebagai guru hendaknya juga mampu memfilter anak didik dari perkembangan IT yang menyimpang,” ingatnya.

(bad70/yd)

SHARE :
LINK TERKAIT