Uji Petik Kutubut Turots Program Keagamaan 17 Hari Digelar di MAN 1 Batam

Foto bersama usai kegiatan Uji Petik Kitab Kuning

Batam (Kemenag)– Aula MAN 1 Batam menjadi saksi pelaksanaan Uji Petik Kutubut Turots (kitab kuning) Syarah Ibnu Aqil 'Ala Alfiyah Ibnu Malik dalam rangkaian Program Keagamaan 17 Hari, Senin (25/8).

Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Kepulauan Riau yang diwakili Kabid Pakis, Muhammad Dirham, Ketua DPRD Provinsi Kepri, Iman Sutiawan, Kepala Kantor Kemenag Kota Batam, Budi Dermawan, pegiat Turots Batam, Nuryanto, Kepala MAN 1 Batam, Rudy Hartono, serta para tamu undangan lainnya.

Acara diawali dengan sesi uji petik kitab kuning yang langsung dipimpin oleh Abdurrahman Nabrowi, pegiat Turots asal Probolinggo, Jawa Timur. Para santri diuji atas apa yang telah mereka pelajari selama 17 hari pelatihan intensif.

Dalam sambutannya, Ketua DPRD Kepri, Iman Sutiawan, menyampaikan apresiasi sekaligus dukungan penuh terhadap kegiatan ini. Menurutnya, kemampuan membaca dan memahami kitab kuning merupakan tradisi keilmuan penting yang perlu diwariskan.

“Secara umum, membaca kitab kuning membutuhkan waktu lama, bahkan hingga puluhan tahun. Namun, dengan metode dan program ini para santri dapat lebih cepat memahaminya. Tentu hal ini patut kita dukung,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan dukungannya melalui bantuan pembelian kitab kuning yang dibutuhkan serta sarana dan prasarana yang di butuhkan dalam menunjang proses belajar mengajar.

Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Kota Batam, Budi Dermawan, secara terpisah menegaskan komitmennya untuk terus mendukung program serupa, khususnya dalam hal penyediaan sarana dan prasarana.

“Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini karena menjadi bagian penting dalam mencetak generasi muda yang mahir membaca kitab kuning. Ke depan, Kemenag Kota Batam akan terus memberikan dukungan yang dibutuhkan,” ungkapnya.

Program Kutubut Turots ini diharapkan mampu melahirkan generasi santri yang tidak hanya cakap membaca kitab kuning, tetapi juga mampu memahami kandungan dan mengamalkannya di tengah masyarakat.

LINK TERKAIT