Kemenag Batam Ikuti Program KIIS Edisi 32 Secara Daring

Kemenag Batam Ikuti Program KIIS Edisi 32 Secara Daring

Batam (Kemenag)----Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI, secara rutin menggelar diskusi dalam program Kreatif Inspiratif Inovatif Solutif (KIIS). Kegiatan ini melibatkan unit kerja Kementerian Agama di seluruh Indonesia.

Pada edisi KIIS ke-32, Rabu 28 April 2021  mengusung tema "ASN, Integritas dan Inovasi Pelayanan Publik" dengan narasumber yang diundang yakni Kakanwil Kemenag Provinsi Kepulauan Riau (Mahbub Daryanto), Rektor IAIN Purwokerto Jawa Tengah (Moh. Roqib), serta Biro Ortala Setjen Kemenag RI ( Donna Aprillida Badroen).

Kegiatan berlangsung selama 2 jam dimulai dari jam 9.00 wib hingga 11.00 wib secara virtual. Bertindak sebagai keynote speaker adalah Khairunnas (Inspektur Investigasi Itjen Kemenag RI) dengan host Mochammad Fadlan dan Vita Rahayu

Terlihat hadir dari Kemenag Kota Batam secara daring Kakankemenag Kota Batam H. Zulkarnain dan beberapa pegawai dilingkungan Kemenag Kota Batam.

Sebagai keynote speaker, Inspektur Investigasi Itjen Kemenag RI, Khairunas mengatakan perlu dibangun aparatur sipil negara yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek KKN serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur persatuan dan kesatuan bangsa. Perlu ditetapkan ASN sebagai profesi yang memiliki kewajiban mengelola dan mengembangkan dirinya dan wajib mempertanggungjawaban kinerjanya dan menerapkan prinsip merit dalam pelaksanaan manajemen ASN.

Tentang inovasi pelayanan publik, indikator positif selalu melakukan penyempurnaan dan perbaikan berkala dan berkelanjutan, bersikap terbuka dan menerima ide-ide baru yang konstruktif, meningkatkan kompetensi dan kapasitas pribadi, berani mengambil terobosan dan solusi dalam pemecahan masalah, memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam bekerja secara efektif dan efisien.

Dia mengatakan ASN yang inovatif memiliki ciri berfikir divergen, mau mencoba cara-cara yang up to date, berpikir lateral, anti kemapanan dalam cara berpikir dan bekerja dan menciptakan sesuatu yang baru.

Sebagai pemateri pertama, Kakanwil Kemenag Kepri Dr. H. Mahbub Daryanto mengatakan sesuai dengan pesan Menteri Agama dirinya terus mendorong ASN Kemenag untuk menjaga diri dan merawat integritas.

Sesuai dengan hasil Rakernas Kemenag, Menteri Agama meminta jajarannya untuk menguasai literasi digital yang meliputi kecakapan digital, etika digital, budaya digital dan keamanan digital.

"Sebagai ASN Kemenag, disamping terampil dalam penguasaan substansi tugas dan fungsinya, segenap ASN harus melek dunia digital," kata Kakanwil.

"Tata kelola organisasi yang terlalu kompleks hanya akan menghambat langkah kita sebagai pelayan publik. Penyederhanaan organisasi berada dalam konteks kebutuhan negara untuk menetapkan seluruh proses penting yang benar-benar dibutuhkan atau diwajibkan, dalam upaya melayani masyarakat sesegera mungkin atau minimal dengan waktu yang terukur," jelasnya.

Kakanwil menjelaskan perkembangan teknologi saat ini melahirkan cara baru dalam menyelesaikan pekerjaan di berbagai sektor. Segala aspek kehidupan dituntut untuk bersaing menunjukkan yang terbaik, termasuk di dalam pemerintahan. Situasi pandemi Covid-19 memaksa peyesuaian dalam berbagai hal, termasuk bagaimana menyelesaikan pekerjaan dari rumah.

"RPJMN keempat yang diproyeksikan pada 2021-2024 Kemenag mewujudkan birokrasi berkelas dunia. Dan 2024 itu tidak lama lagi. Adanya revolusi industri 4.0 memiliki indikasi percepatan layanan, efisiensi pelayanan, fleksibilitas kerja dan akurasi layanan," sebutnya.

Narasumber kedua, Rektor IAIN Purwokerto, Moch. Roqib mengatakan ASN harus melangkah dengan sikap ikhlas, mengabdi kepada Allah SWT, berikhtiar untuk meraih ridho Allah, yakin akan rahmat Allah, tabah dan tidak mudah mengeluh, bertindak cepat, fokus dan tanpa beban.

ASN juga perlu mengikuti jejak kenabian, transenden, humanis, dan liberasi dengan menanggalkan hal-hal negatif, merutinkan komunikasi vertikal, meningkatkan integritas diri dan tim, mengemban tugas sepenuh hati, menguatkan sinyal komunikasi dan memperluas kecerdasan spiritual, emosional, intelektual, magnetik dan finansial.

Dengan demikian ASN tersebut akan berupaya untuk hidup dengan penuh manfaat, memulai dari diri sendiri, membangun lingkungan kondusif untuk berprestasi dan baik, mentradisikan berfikir integratif sekaligus solutif, memaksimalkan hasil penelitian dan kajian, mentradisikan baca tulis dan memanfaatkan media sosial.

ASN perlu mengembangkan diri untuk komitmen pada tugas, fokus pada tujuan dan cita-cita, menggapai kemajuan global, menghitung prestasi diri, mengapresiasi setiap kontribusi, senantiasa menghargai, menjaga kebersamaan dan menikmati kejujuran.

Dan narasumber terakhir, Donna Aprilida Badroen mengatakan perlu terobosan layanan. "Pelayanan kita jangan yang biasa-biasa saja. Perlu adaptasi teknologi yang mendukung sehingga pelanggan bisa melakukannya dari rumah. Memang tidak berupa penemuan baru tetapi pendekatan baru yang konseptual sehingga ada peningkatan kualitas layanan publik," ucap Donna.

"Replikasi saja dengan inovasi dari satker lain jika memang lebih efektif dan efisien dengan kata kunci perbaikan layanan," imbuhnya.

Inovasi pelayanan publik tetap mengutamakan standar pelayanan sehingga pelayanan yang diberikan tetap terukur dengan realistis. "Pelayanan diberikan secara profesional, tanpa pilih kasih dan utamakan pelanggan yang memiliki kebutuhan khusus", pesannya.
-------
Humas

SHARE :
LINK TERKAIT