Motivasi Penyelenggara Hindu Made Karmawan, S.Ag. menuju ZI 2024 dan Persiapan Kurban bagi umat Muslim.

Motivasi Penyelenggara Hindu Made Karmawan, S.Ag. menuju ZI 2024 dan Persiapan Kurban bagi umat Muslim.

Motivasi Penyelenggara Hindu Made Karmawan, S.Ag. menuju ZI 2024 dan Persiapan Kurban bagi umat Muslim.

Batam (Kemenag)------- Motivasi Penyelenggara Hindu Made Karmawan, S.Ag. menuju ZI 2024 dan Persiapan Kurban bagi umat Muslim ketika Apel pagi, Selasa (13-6-2023).

 

Dalam amanatnya ia menyampaikan bahwa Zona Integritas (ZI) Tahun ini kita belum juga berhasil, maka kita harus semangat di serati kerja keras untuk mempersiapkan ZI Tahun depan semoga apa yang kita usahkan  menuju Zona Integritas (ZI) mempunyai niat (komitmen) untuk mewujudkan WBK dan WBBM melalui upaya pencegahan korupsi, reformasi birokrasi dan peningkatan kualitas pelayanan publik, mengiingatkan juga pada kawan – kawan bahwa program Siput Laut Batam besok kita akan ke Pulau Gara Kec. Belakang Padang.

 

Disampikan juga bahwa hari Rabu yang lalu semua penyelengara ikut rapat kepanitiaan persiapan hari kurban umat muslim, bahwa sesungguhnya di umat kami Hindu pun ada Hari Kurban yang di laksanakan pada acara Galungan atau hari besar Hindu, pelaksanaan kurban dalam agama Hindu dan Islam rupanya ada beberpa kesamaan di antarnya Pertama, sebagai ungkapan rasa syukur atas semua kenikmatan yang diberikan Tuhan. Kedua, mengandung unsur sosial atau kebersamaan. Ketiga, untuk lebih mendekatkan diri dengan Tuhan dan mengoreksi diri. Sedangkan perbedaan kurban dalam agama Hindu dan Islam adalah; pertama, perbedaan mengenai hukum kurban. Dalam agama Hindu, kurban atau Yadnya merupakan kewajiban bagi umat untuk dilakukan, namun dalam Islam hukum kurban ialah sunnah muakkad bagi mereka yang mampu, kecuali kurban nadzar. Kedua, perbedaan mengenai materi yang dikurbankan. Apabila dalam Hindu materi (kurban) dapat sesuai dengan kemampuan Yajamana, yaitu yang punya kerja atau hajat sesuai dengan desa, kala dan patra, maka dalam Islam hanya hewan yang memenuhi syarat yang dapat dikurbankan. Ketiga, perbedaan mengenai tata cara pelaksanaan kurban. Keempat, mengenai waktu pelaksanaan kurban. Dalam agama Hindu, kurban dilaksanakan berdasarkan pada hari-hari tertentu (hari besar atau hari baik) dan ada juga yang dilaksanakan setiap hari yang disebut Yadya sesa. Sedangkan dalam Islam waktu pelaksanaan kurban ialah dari tanggal 10 sampai 13 Dzulhijah. Kelima, mengenai tempat pelaksanaan. Dalam Hindu, dalam upacara desa Yadnya dapat dilaksanakan di tempat-tempat suci, seperti sanggah atau pamerajan , pura dan yang setingkat dengan itu. Sedangkan dalam Islam, tempat pelaksanaan dapat dilakukan di tempat yang lapang di dekat masjid atau mushalla, terangnya.

Humas

LINK TERKAIT