Lapas Kelas II A Batam Gelar Peringatan Isra Mi'raj. Penceramah Ust Achmad Ridho Amir

Batam----Peringatan Isra' Mi'raj ternyata bukan hanya di laksanakan di Masjid, Mushalla, atau majelis Ta'lim yang ada di perumahan. Seolah tidak ingin ketinggalan, ternyata moment baik ini  Lapas kelas II A Batam juga melakukan kegiatan tersebut.

Kepala Lapas Bapak Bawono Ika Sutomo menyampaikan "bahwa pada dasarnya semua manusia itu baik, kalian juga orang orang baik, karena itu kalian beramai ramai datang ke Masjid At Taubah ini dengan niat merayakan Peringatan Isra'  Mi'raj yang pernah terjadi pada Nabi Muhammad SAW. 

"Bahwa Isra Mi'raj yang kita lakukan tidak cukup sekedar seremonial saja, tapi harus dalam bentuk yang lebih kongkrit yaitu memperbaiki kualitas shalat kita, kita harus aman nyaman tinggal di dalam Lapas, dengar kan baik baik apa yang disampaikan penceramah nanti, agar mendapat ilmu dan pencerahan" ujar beliau. 

Kegiatan Isra Mi'raj di Masjid At Taubah, Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Batam dihelat pada hari Selasa 21 Februari 2023 pada pukul 10. 00 wib pagi hari hingga selesai. Dihadiri sekitar 350 - 400 orang Narapidana seperti yang disampaikan bapak Kepala Lapas dalam sambutan nya. 

Hal senada juga disampaikan oleh ustadz H. Achmad Ridho Amir dalam ceramah nya, bagaimana kita berupaya meningkatkan ibadah shalat kita. Dan secara perlahan  namun pasti di manifestasikan juga dalam hidup dan kehidupan kita sehari hari. Jika ayat atau surat dalam Al Qur'an  Allah Swt antara lain menggunakan kalimat tasbih (Subhana) atau Tahmid (Alhamdulillaah) atau juga di dahului dengan qasam (sumpah) seperti wal ashri, wal Fajri, WAS syamsi dan lain lain itu menegaskan bahwa yang sedang dan akan dibicarakan adalah sesuatu yang sangat istimewa dan luar biasa, agar menjadi perhatian ummat manusia.

Betapa perjalanan Isra dan Mi'raj yang sangat jauh dan sangat sulit diterima akal namun dapat dipahami dan diyakini dengan iman.

"Jadikan moment Isra Mi'raj sebagai media muhasabah, introspeksi atas kualitas ibadah shalat yang selama ini kita lakukan. Berupaya memaknai nilai ibadah shalat dalam kehidupan," ungkapnya.

Takbir umpamanya : sesungguhnya seorang muslim yang beriman harus senantiasa merasa dibersamai Allah Swt dalam sehat, sakit, senang maupun susah, dan dalam situasi kondisi apapun. Tetap memiliki rasa percaya diri dan optimis dalam hidup. Karena Allah Swt menjanjikan solusi atas persoalan hidup seberat apapun. Serta tentunya sabar dalam menjalani hidup.

Mengapa shalat di tutup dengan salam kekanan dan ke kiri itu memberikan arti,  bahwa sosok muslim harus mampu menjadi pelopor dalam menebarkan keselamatan kedamaian keamanan kepada semua orang, saling menghormati satu sama, bahwa hakikat nya sesama muslim adalah bersaudara.  Bahkan bersaudara walau berbeda suku bangsa dan agama. 

Perbaiki shalat mu, shalat kita, maka Allah Swt perbaiki kehidupanmu, kehidupan kita. Demikian antara lain uraian dalam mauizhah Hasanah yang disampaikan ustadz H. Achmad Ridho Amir penyuluh Agama Islam Fungsional Kemenag Kota Batam. (Konttibutor_ari_23)