Lubuk Baja (Humas) - Bertempat di Aula Pasraman Jnana Sila Bhakti, pada hari Minggu tanggal 17 Desember 2017, muda mudi Hindu Kepulauan Riau yang tergabung dalam organisasi Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Perhimpunan Pemuda Hindu (PERADAH) Prov. Kepulauan Riau menggelar kegiatan lomba Nyanyian Dharma dan Lomba Pembacaan Sloka. Hadir pada kesempatan itu Pembimas Hindu Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Riau, Penyelenggara Hindu Kemenag kota Batam, Ketua Parisada Kepulauan Riau, Ketua Badan Penyiaran Hindu (BPH) prov. Kepulauan Riau, Ketua Paruman Walaka dan Ketua WHDI Kota Batam, Penyuluh Agama Hindu Kepulauan Riau, Ketua Banjar, lembaga agama keagamaan se-Kota Batam, Umat Hindu Kabupaten Bintan, Umat Hindu Kota Tanjung Pinang.
Acara di awali dengan Lomba Nyanyian Dharma yang membawakan lagu wajib lagu karya Prabhu Dharma Yasa yang berjudul “Bebas dari Punarbhawa” yang diikuti oleh Banjar se-Kota Batam, Banjar Kabupaten Bintan, Banjar Kota Tanjung Pinang. Dilanjutkan dengan Lomba Pembacaan Sloka Bhagavad Gita yang diikuti oleh Siswa sisi Pasraman Jnana Sila Bhakti. Acara dilanjutkan dengan Pembacaan sloka-sloka utama Bhagavad Gita dilanjutkan dengan Arati atau memulikan Krishna dengan api pemujaan oleh setiap umat /Bhakta yang hadir. Diakhiri dengan dharma thula/tanya jawab seputar Bhagavad Gita oleh rohaniawan. Selanjutnya adalah upacara pembukaan lomba Nyanyian Dharma. Panca Adnyana selaku ketua Pelaksana kegiatan ini menyatakan bahwa kegiatan ini sudah dilaksanaka untuk yang kedua kalinya. Dan kegiatan ini terlaksana atas bantuan dari lembaga agama keagamaan di kota Batam dan kepulauan Riau serta donator perorangan. Panca Adnyana mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kegiatan ini. Selanjutnya Made Dwi Angga Pratama juga memberikan kata sambutan bahwa tema dari kegiatan ini adalah “Mengembangkan Pengetahuan Spiritual Melalui Bhagavad Gita”. Menurut Angga bahwa bahwa melalui momentum hari Bahagavadgita atau Gita Jayanti maka umat Hindu diharapkan dapat mengembangkan Pengetahuan Spiritual untuk selanjutnya dapat mencapai pencerahan sebagai bekal hidup di zaman Kali yang penuh dengan godaan ini. Ketua Parisada Prov. Kepulauan Riau juga memberikan kata sambutan bahwa kita hidup di zaman Kali yang sangat berbeda dengan zaman sebelumnya. Pemahaman nilai – nilai Bhagavad Gita sangat kita perlukan. Melalui kegiatan lomba ini Peradah telah melakukan pelestarian ajaran Weda yang ada dalam Bhagavad Gita. Waya Jasmin juga mengilustrasikan bahwa pada zaman Kerta yuga tidak ada musuh, kemudia di zaman treat yuga musuh sudah ada di seberang lautan yang ditandai dengan peperangan Rawana dan Rama. Kemudian pada zaman Dwapara yuga musuh sudah ada di dalam keluarga yang ditandai dengan perang saudara antara Pandawa dan Kaurawa. Dan di zaman Kali musuh tidak hanya di seberang lautan dan dalam keluarga, tetapi sudah di dalam diri kita yang kita kenal dengan Sad Ripu. Untuk itu Pengamalan nilai – nilai Bhagavad Gita sangat efektif untuk mengurangi efek negatif dari Sad Ripu. (ep2017)